Minggu, 08 Januari 2012

Kuliah: Eksperimen Mimpi (Page 4)


“Informasi adalah bla.. bla.. bla..” jawab gue bangga.

“Ok. Nah, jadi Sistem Infomasi itu apa?” tanyanya lagi dengan mimik muka serius.

“Aha!” dalam hati gue bersorak bergembira. Tanpa sadar muka gue berubah sumringah berlebihan. Mata membesar, mulut menganga, hidung kembang kempis.

“Enggak jadi!” tiba-tiba dia berhenti bertanya dengan muka jutek.

Muka gue yang sedang berbunga-bunga untuk menjawab pertanyaan yang sudah gue hapal dari rumah, otomatis layu.

“Beng, kau curang. Pasti sudah tanya sama teman tentang pertanyaan Bapak ya?!” Tuduhnya penuh dengan kecurigaan terhadap mahasiswa cute kayak gue. Lafalan mantra gue terhenti.

Muka gue polos. Tanpa ekspresi gue menggeleng lemah.

Glek! Gue menelan ludah. Mantra gue lanjutin lagi.

“Ganti pertanyaan,”

“B-boleh pak” respon gue pasrah.

“Kau yang perempuan sendirian waktu ke Malaysia itu bukan?”

“Iya pak”

“Saat studi banding itu, ya kan?”

“Bener pak”

“Nah, waktu itu beli apa aja di pasar malemnya”

Gue jedotin kepala. Dosen jedotin kepalanya ke meja. Gue diem. Dia diem. Ruangan hening satu abad.


Selama satu abad gue menikah dengan pangeran gue sekaligus punya anak lucu-lucu dan hidup bahagia selama-lamanya.

***

Enggak terasa satu abad berlalu. Judul gue akhirnya diterima juga walaupun dilewati dengan pertanyaan-pertanyaan konyol. Selesai melewati tahap awal pengajuan judul gue langsung minta persetujuan kajur.

Gue berjalan pelan keluar dari ruangan. Lalu menelusuri lorong-lorong kampus ke ruangan kajur. Hati gue lompat-lompat dan balap karung. Gue keder kalo sudah berhadapan langsung di depan muka kajur.

Tidak ada komentar: