Minggu, 08 Januari 2012

Kuliah: Eksperimen Mimpi (Page 3)


Kita berdua melakukan gerakan slow motion. Senyum. Lalu sumringah.

Semua adegan film detektif-detektifan kesukaan gue tiba-tiba muncul di ruangan ini. Bapak di hadapan gue tiba-tiba berubah jadi agen rahasia yang manggil gue untuk memberikan misi rahasia.

“Bengal!” teriaknya tegas.

“Yes, Sir!” jawab gue enggak mau kalah tegas.

“Gimana judul skripsinya? Sudah siap di tanya-tanya belom? Sudah siap semua termasuk konskuensi dari judul yang diambil? Dan apakah juga sudah siap untuk mempertanggung jawabkannya dikemudian hari?” tanyanya seperti rentetan senjata yang panjang.

“Siap, pak!” jawab gue antusias sambil [tetap] baca mantra.

Pintu ruangan tertutup. Brak!

Wajah gue berubah pasi. Mantra gue berhenti dan napas gue tercekat di tenggorokkan.

Berhubung gue jurusan teknik informatika, gue merubah setting adegan dari yang tadinya film detektif-detektifan menjadi film Doraemon *Loh?

“Beng, siap dengan pertanyaan Bapak dari hasil paparan judul yang kau ambil?!” katanya dengan logat Palembang kental.

“S-siaaap, pak!”

“Ok, pertanyaan pertama. Berapa umur bapak? Coba tebak?! Anak bapak ada dua. Istri bapak alhamdulilah masih satu. Lalu kenapa kau ambil judul ini?”

Gue garuk-garuk kepala. Gue garuk-garuk paper berisi judul cadangan ke betis gue. Gue garuk-garuk jidat. Gue garuk-garuk dinding kampus. Gue garuk muka dosennya.

Gue  diem. Dosennya diem.

“Pak,” muka gue protes.

“Oh, hahahhahhaa” *tepok jidat*

“Pakkk,” muka gue makin protes sambil bawa-bawa baleho kayak mahasiswa demo.

“Ok. Hemm,” mukanya serius.

“Apa itu sistem?” lanjutnya dengan sikap bijaksana

“Bla.. bla.. bla..” jawab gue lancar. Dalam hati gue “Asyeeeekk, sudah hapal. Uhui!”

“Umm, pertanyaan kedua. Informasi itu definisinya apa?” 

Tidak ada komentar: