Kita
berdua melakukan gerakan slow motion.
Senyum. Lalu sumringah.
Semua
adegan film detektif-detektifan kesukaan gue tiba-tiba muncul di ruangan ini.
Bapak di hadapan gue tiba-tiba berubah jadi agen rahasia yang manggil gue untuk
memberikan misi rahasia.
“Bengal!”
teriaknya tegas.
“Yes,
Sir!” jawab gue enggak mau kalah tegas.
“Gimana
judul skripsinya? Sudah siap di tanya-tanya belom? Sudah siap semua termasuk
konskuensi dari judul yang diambil? Dan apakah juga sudah siap untuk
mempertanggung jawabkannya dikemudian hari?” tanyanya seperti rentetan senjata
yang panjang.
“Siap,
pak!” jawab gue antusias sambil [tetap] baca mantra.
Pintu
ruangan tertutup. Brak!
Wajah
gue berubah pasi. Mantra gue berhenti dan napas gue tercekat di tenggorokkan.
Berhubung
gue jurusan teknik informatika, gue merubah setting
adegan dari yang tadinya film detektif-detektifan menjadi film Doraemon *Loh?
“Beng,
siap dengan pertanyaan Bapak dari hasil paparan judul yang kau ambil?!” katanya
dengan logat Palembang kental.
“S-siaaap,
pak!”
“Ok,
pertanyaan pertama. Berapa umur bapak? Coba tebak?! Anak bapak ada dua. Istri
bapak alhamdulilah masih satu. Lalu kenapa kau ambil judul ini?”
Gue
garuk-garuk kepala. Gue garuk-garuk paper
berisi judul cadangan ke betis gue. Gue garuk-garuk jidat. Gue garuk-garuk
dinding kampus. Gue garuk muka dosennya.
Gue diem. Dosennya diem.
“Pak,”
muka gue protes.
“Oh,
hahahhahhaa” *tepok jidat*
“Pakkk,”
muka gue makin protes sambil bawa-bawa baleho kayak mahasiswa demo.
“Ok.
Hemm,” mukanya serius.
“Apa
itu sistem?” lanjutnya dengan sikap bijaksana
“Bla..
bla.. bla..” jawab gue lancar. Dalam hati gue “Asyeeeekk, sudah hapal. Uhui!”
“Umm,
pertanyaan kedua. Informasi itu definisinya apa?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar