Jumat, 14 Juni 2019

Sekali lagi..



Sekali lagi, hatiku patah mematah. 

What can I do for myself? Again. 


Entahlah. Ujian ini terlalu berat buatku. Ini fase hidup. Ini sebuah perjalanan. Dan belum selesai.

Aku marah. Marah pada diri sendiri.

Kepercayaanku dihancurkan, aku tak peduli lagi rasa sakitnya. Hatiku kebal dan kebas. Namun hatiku tidak diciptakan untuk membenci ataupun mendendam pada masa lalu. Pada seseorang yang kembali menghancurkan pertahanan terbaikku.

Semuanya salahku karena aku mengizinkan untuk jatuh cinta pada orang yang belum tepat. Pada orang yang tidak bisa menghargai dan menjaga sebuah kepercayaan yang sudah diberikan padanya. 

Ini hatiku, dan membiru.

Life is like a roller coaster! Aku tahu itu. Dan aku paham betul, Allah maha membolak balikkan hati kita. Setiap detik.

Ego. Ayo pergi jauh! 

Hmm.. Setelah berpikir panjang, menimang nimang konsekuensi. Pada akhirnya aku paham bahwa, "Memaafkan adalah cara terbaik untuk sembuh."

Mengiklaskan dan menerima takdir dengan hati. Karena waktu sangat berharga jika dihabiskan menangis semalam suntuk untuk kekonyolan ini. 

Apa yg sedang aku pilih? 

Kebahagiaan. 

Apa yg aku jalanin? 

Takdir.

Jadi ikuti saja, jalanin saja, nikmatin saja.

Sampai Allah memberikan jodoh terbaik dan melengkapi kita dengan baik.

Ya, aku sedang menunggu seseorang sederhana yang tetap duduk bersamaku ketika semua dunia mencoba meruntuhkan kakiku. 

Aku ingin memulai semuanya dari nol, bertumbuh bersama, berkembang dan saling mendukung di saat yg lain jatuh. 

Dan aku akan mencintainya dengan penuh. Janjiku. 

-SBL, 15 jun 2019-