Minggu, 08 Januari 2012

Kuliah: Eksperimen Mimpi (Page 1)


Pagi ini, gue sudah harus menyiapkan beberapa judul untuk pengajuan skripsi di awal semester enam. Gue orangnya gregetan kalo soal ginian, makanya gue menyiapkan berkas-berkas sejak seminggu lalu. Tidur gue bisa pules kalo udah menyelesaikan bahan-bahan penting untuk kuliah. Judulnya sih, done.

Sekarang tinggal persiapannya saja. Karena judul yang udah siap langsung bisa setor di ketua jurusan masing-masing fakultas ( sering disingkat menjadi kajur alias ketua jurusan). Denger-denger, ketua jurusan kami mempunyai jiwa perfeksionis. Jadi, semua mahasiswa -tanpa terkecuali- harus patuh pada sistem yang ada. Mottonya adalah ketika mahasiswa salah, mahasiswa harus diberi hukuman tapi ketika dosen salah kembali ke pasal satu *tepok jidat*

Mulai hari ini, gue harus membiasakan diri menghadapi beliau. Ketua jurusan  kami orangnya idealis banget. Untuk pengajuan judul saja kita sebagai mahasiswa harus menyiapkan minimal tiga judul. Itupun harus melalui persetujuan pembimbing akademik masing-masing setiap mahasiswa.

Fiuh, gue punya nasib jelek di kampus ini. Pembimbing akademik gue punya sifat idealis juga! Dan matilah gue bersama nasib sial ini. Dua-duanya dosen galak dan susah banget lulusin mahasiswa. Jurus yang biasa gue pake –Lo! Bisa pura-pura pingsan- di hadapan mereka.

Ok, lupakan sejenak ide berpura-pura pingsan itu.

Dari rumah, gue mulai print out formulir pengajuan judul skripsi sambil baca mantra. Berharap ada satu judul yang nyangkut dan bisa gue pelajari selama nulis skripsi. 

Dengan semangat baru dan senyuman kekal, gue minta anterin bokap (yang kebetulan lagi libur) untuk pergi ke kampus.

“Mau kemana?” tanya bokap.

“Kampus,” jawab gue sambil beres-beres berkas bahan untuk ujian nanti sore dan berkas pengajuan judul.

Gue harus ngapalin beberapa bagian dan membaca hal-hal yang berkaitan dengan  judul. Soalnya saat pengajuan judul skripsi yang bakal kita ambil, dosen pembimbing akademik bakal tanya-tanya seberapa mengertikah kita dengan judul yang kita angkat.

Ok, take a breath. Huuf.


Tidak ada komentar: